Sabtu, 05 Februari 2011

Sejarah Evolusi Manusia



Bagaimana asal usul manusia modern yang mendiami dunia modern sekarang ini. Tampak manusia begitu bervariasi baik dari ciri fisik maupun budaya. Pernahkah berpikir bahwa segala manusia modern ini berasal dari Afrika? Dimulai dengan serangkaian gejolak alam menstimulasi evolusi. Primata-primata purba bernasib baik di sini dan bernasib buruk di belahan lain. Sebagian menjadi monyet, sebagian lagi menjadi manusia, sebagian lagi menjadi babon, bonobo, gorila, dan seterusnya. Bagaimana drama evolusi manusia sesungguhnya ini?

Pada Mulanya Adalah Hominid
Ciri Hominid adalah bipedal dan berjalan dengan dua kaki. Keuntungan dari jalan dengan dua kaki adalah mereka bisa mengawasi predator dan mangsa mereka sama baiknya. Dengan tangan yang bebas dari tanah mereka juga bisa memasok makanan ke sarang lebih banyak. Dengan demikian mempengaruhi perkembangan fisik mereka. Dan berkembang terus lebih baik. Sistem bipedal juga hemat energi dibanding dengan berjalan dengan empat kaki (Rodman & Henry , 1980)
Simpanse memiliki garis evolusi lebih dekat ke manusia daripada gorilla, titik perpisahannya ada pada hominid tertua yang pernah di temukan saat ini (sahelantropus tchadensis 7 juta tahun lalu), sedangkan homo erectus masanya berbeda jauh dari leluhurnya sendiri (2-1 juta tahun lalu).
Charles DarwinThe Descent of Man (1871)
Darwin
mengeluarkan dua hipotesis. Pertama, dia menunjuk Afrika sebagai tanah leluhur manusia berdasarkan kemiripan anatomi simpanse dan gorila. Kedua, ia mensyaratkan bahwa bisa dianggap sebagai manusia adalah bipedal (melangkah dengan dua kaki). Kenapa harus bipedal?.
Hipotesa Darwin ini waktu itu lemah, karena tidak ada fosil yang pernah di temukan di Afrika. Lagi pula hipotesis kulit putih berasal dari anak cucu orang Afrika sulit di terima pada jaman itu.
Fosil vs Jam Molekuler
Di tahun 1961, antropolog Simons dan Philbeam mengajukan hipotesis bahwa hominid sudah ada sejak 30-15 juta tahun lalu berdasarkan potongan gigi Ramaphitecus (Lewis , 1932). Di dekade yang sama, Pauling dan Zuckerkandl, meneliti asam amino pada hemoglobin dalam darah beberapa spesies sebagai leluhur bersama. Metode ini dinamakan jam molekular.
Kesimpulannya adalah leluhur primata tikus dan kuda (70 juta tahun), leluhur burung (270 juta tahun), leluhur kodok (350 juta tahun) dan hiu (450 juta). Wilson dan Sarichj menggunakan jam molekular untuk mengukur kapan manusia berpisah dari leluhur mereka, ternyata 5 juta tahun lalu. Jadi ada selisih antara kubu genetika (5 juta) dan antropolog (30 juta).
Di Dekade 80-an, Pilbeam dan Andrew, menemukan ramaphitecus yang lebih lengkap bukan gigi semata, yang ternyata bukan bipedal dan hidup di pohon.
Akhirnya terjadi kompromi antara kedua kubu, bahwa angka taksiran bergeser ke titik tengah (10-5 juta tahun lalu). Teori Darwin lantas DIPERBAIKI, bahwa ciri hominid tidak mutlak muncul bersamaan.
Antara Kera dan Hominid
Tiga belas juta tahun lalu, paling tidak dua dari sekian banyak leluhur bersama keramanusiagorila dan satu lagi menjadi leluhur bersama simpanse dan manusia. Delapan sampai enam juta tahun lalu, leluhur simpanse dan manusia berpisah, yang satu jadi simpanse modern, yang satu jadi hominid. Jadi kera afrika memang bukan leluhur manusia. Ibaratnya, simpanse adalah saudara kandung manusia dan gorilla adalah sepupu, berdasarkan faktor kedekatan evolusi.
berpisah dari garis leluhur. Sekurangnya satu dari dua spesies menjadi leluhur
Di tahun 2002 , terhitung 22 hominid di temukan. Beberapa diantaranya adalah :
  1. Sahelantropus tchadensis (7-6 juta tahun lalu), diduga batas perpisahan antara leluhur manusia dan simpanse.
  2. Orrorin tugunensis dan Ardiphitecus ramidus kaddabba (6-5 juta tahun lalu).
  3. Ardiphitecus anamensis (5-4 juta tahun lalu).
  4. Australophitecus aethipiocus, Garhi dan anggota genus homo tertua, Homo Rudolfensis (3-2 juta tahun lalu).
  5. Periode kepunahan genus australophitecus dan malah jumlah genus homo bertambah (Homo Ergaster, Homo Habilis, Homo Erectus) (2-1 juta tahun lalu).
  6. Homo antecessor, heidelbergensis, neanderthal dan homo sapiens (1 juta tahun lalu).
Pertanyaannya adalah, bagaimana muncul sedemikian banyak hominid dalam tempo tujuh juta tahun (akan kembali ke lagu lama, satu daratan besar yang berpisah karena gerakan tektonik).
Antara Australopitecus – Homo
Richard Leakey, The Origin of Human Kind
(1994) mengemukakan dua sketsa tentatif.
  1. Dari Australopitecus AfarensisAustralopitecus AfrikanusHomo habilishomo erectushomo sapiens.
  2. Homo hipotetisHomo habilisHomo erectusHomo sapiens.
Perdebatan sengit muncul setelah proses dari homo erectus menjadi homo sapiens di tandai fosil hominid yang bertebaran di Asia dan Eropa. Hipotesis pertama adalah multiregional, dimana homo sapiens muncul dari homo erectus yang tinggal di lokasi yang terpisah sejak meninggalkan afrika 2 juta tahun lalu. Oleh karena itu homo sapiens tidak melulu muncul dari Afrika. Tapi hipotesis ini kandas setelah di ketahui fosil homo sapiens lebih tua 40.000 tahun dari Neanderthal. Dan sudah pasti neanderthal bukan leluhur homo sapiens.
Jadi, Homo Erectus yang di temukan di Indonesia seperti Homo wajakensis, Homo soloensis, etc.. dan juga Homo Erectus yang di temukan di Tiongkok itu bukan leluhur manusia modern. Karena ada dua “kloter” migrasi dari Afrika. Dua juta tahun lalu adalah pergerakan Homo Erectus. Sedangkan enam puluh ribu tahun lalu adalah leluhur manusia modern sekarang ini.
Mereka bergerak keluar dari Afrika dan menyebar ke segala penjuru secara bertahap ke Eropa dan Asia daratan. Di Tiongkok dan sekitarnya mereka bergerak lagi ke selatan dan terus ke utara (Siberia). Dari Siberia mereka menyeberangi selat Berring yang hanya sekian kilometer jaraknya dari benua Asia (Russia Modern) dan Amerika (Alaska Modern).
Pada musim dingin, selat membeku dan dapat diseberangi tanpa teknologi transportasi paling maju sekalipun. Homo sapiens ini yang menjadi cikal bakal Indian Modern. Karena pergerakan mereka dari Asia Timur maka ada kemiripan dengan ras mongoloid. Lantas sepanjang perjalanan sejarah. Bangsa Indian ini pun berkembang menjadi berbagai suku dengan ciri fisik, iklim dan budaya tersendiri. Jadi sebelum Darwin atau bahkan Vespuci dan Columbus menemukan benua Amerika. Manusia kuno telah menemukan benua Amerika walau tanpa sengaja dan terdorong mencari tempat yang lebih baik.
Sementara itu Homo Sapiens bergerak ke selatan, ke Yunan, Thailand, Malaya dan lantas Nusantara. Ini yang menjadi cikal bakal orang Indonesia modern. Homo sapiens gelombang kedua ini bernasib lebih baik dari homo Erectus gelombang pertama.
Out of Africa
Wallace
dan Wilson menemukan bahwa melalui riset biologi molekular bahwa materi genetik modern berasal dari seorang ibu yang hidup 200.000-150.000 tahun lalu di Afrika. Penelitian di lakukan terhadap mitokondria, bagian sel yang bertanggung jawab terhadap pasokan energy terhadap sel. Dan mitokondriahanya diwariskan dari ibu. Dan model genetiknya di namakan Mitochondrial Eve. Eva aka Hawa ini jangan di bayangkan hanya hidup dengan seorang pria (adam) tapi bagian dari populasi yang terdiri dari 10.000 orang.
Mei 2001, hasil riset menunjukkan bahwa dari 12.000 lelaki bahan genetik yang diteliti menunjukkan bahwa manusia di asia timur berasal dari Afrika bukan dari komunitas hominid lokal.

10 HEWAN TERUNIK DI DUNIA

1. Hewan Gabungan Burung, Reptil, dan Mamalia

Hewan bernama platypus ini memiliki beberapa keunikan seperti memiliki moncong bebek, kaki berselaput, dan bertelur seperti reptil. Satu keanehan yang mungkin belum banyak orang tahu adalah platypus jantan dapat menyalurkan racun dari sejumlah bagian di tungkai kakinya.


2. Mata Cumi-Cumi Sebesar Piring Makan


Sejumlah ilmuwan memancing seekor cumi-cumi raksasa (colossal squid) di perairan Selandia Baru pada tahun 2008. Mereka menemukan fakta bahwa mata hewan laut tersebut berukuran sebesar piring makan. Ini menjadikan mata cumi-cumi raksasa sebagai mata hewan terbesar di dunia. Colossal squids dapat tumbuh hingga sebesar 46 kaki dan mempunyai tentakel yang dilengkapi dengan pengisap dan pengait. Para ilmuwan meyakini hewan agresif ini mampu menyelam hingga kedalaman 6.500 kaki.


3. Primata Berjari Tengah Ekstra Panjang


Hewan bernama aye-aye ini memiliki ciri mata besar, telinga mirip kelelawar, dan berjari tengah ekstra panjang. Jari tengah ini digunakan primata tersebut untuk mencungkil makanan dari celah-celah pohon. Sejumlah ilmuwan asal Duke University di Amerika Serikat mengatakan aye-aye dapat dijadikan petunjuk untuk menguak misteri evolusi visi warna pada makhluk hidup.


4. Tikus Tanah Bermoncong Bintang


Dengan 22 tentakel mini di moncong bintangnya, tikus tanah ini mampu mendeteksi dan mencerna makanan lebih cepat dari kedipan mata manusia. Ya, sangat cepat. Hanya sepersekian detik. Hewan menakjubkan ini tinggal di rawa-rawa dan daerah basah lain di sekitar wilayah pantai timur Amerika Utara.


5. Hewan Evolusioner Dunia


Selain dapat tidur dalam tanah bertahun-tahun tanpa air dan makanan, katak bawah tanah asal Meksiko ini memiliki keunikan lain. Program konservasi global bernama EDGE of Existence mengklasifikasikan hewan ini sebagai hewan evolusioner dunia. Pasalnya, hewan ini hampir tidak memiliki hubungan kemiripan genetik dengan makhluk hidup apa pun di dunia.


6. Kepiting “Yeti " Hewan raksasa legenda masyarakat Nepal dan Tibet ini disebut-sebut menghuni salah satu wilayah pegunungan tertinggi di dunia, Himalaya. Diambil dari nama yang sama, hewan yang diberi nama resmi Kiwa hirsute pada 2005 ini memiliki bulu halus berwarna kuning di kedua capitnya. Ilmuwan menduga capit tersebut digunakan untuk mendeteksi makanan dan mencari pasangan.


7. Paus “Unicorn”


Paus unicorn. Paus ini memiliki gigi mencuat layaknya tanduk unicorn, hewan mistis dunia khayalan. Hewan berbobot sekitar 2.200 hingga 3.500 pon ini memiliki tanduk sepanjang delapan kaki yang mencuat dari sisi kiri rahang bagian atas. Belum lama ini, sejumlah ilmuwan mengetahui tanduk tersebut dilengkapi sejumlah sel saraf super sensitif yang diduga kuat berfungsi mengetahui kadar garam dalam air dan untuk mencari makan.


8. Kelelawar Berkaki Pengisap


Ilmuwan telah menemukan spesies kelelawar baru bernama Myzopoda schliemanni di Kepulauan Madagaskar, pada tahun 2007. Hewan berkaki pengisap yang mampu menempel pada pohon berdaun lebar seperti pohon palem ini berkerabat dekat dengan Myzopoda aurita yang hidup di daerah lembab. Ilmuwan terkejut dengan kemampuan hewan ini karena ia mampu hidup di daerah kering seperti benua Afrika. Padahal, wilayah hutan perawan di benua tersebut hanya tersisa delapan persen.


9. Mickey Mouse padang pasir


Sejumlah ahli biologi mengeluarkan rekaman video seekor hewan pengerat unik bernama long-eared jerboa pada 2007. Hewan yang kerap disebut Mickey Mouse padang pasir ini memiliki telinga yang lebih besar dari kepalanya dan kaki yang mampu melompat seperti kanguru. The International Union for Conservation of Nature kini menetapkan status terancam punah pada hewan ini. Salah ancaman nyata atas long-eared jerboa adalah kucing lokal.


10. Sincan?


Crayon Sincan? Nohara Shinnosuke? Anda mungkin mengira nama tersebut adalah nama salah satu tokoh kartun Jepang yang cukup terkenal. Namun sincan di sini adalah singkatan dari singa-macan atau disebut juga lion-tiger (ligers). Selama beberapa dekade silam, para ilmuwan biologi kerap melakukan sejumlah perkawinan silang antarbinatang seperti sincan. Pada 2004, hewan tersebut ikut tampil menemani aktor Jon Heder dalam film berjudul Napoleon Dynamite. Selain sincan, terdapat beberapa hewan persilangan lain seperti persilangan paus pembunuh-lumba-lumba dan beruang grizzly-beruang kutub.